Kerisauan Rasulullah Saw atas umur umatnya yang lebih pendek dibanding umat nabi lainnya akhirnya didengarkan Allah SWT. Kemudian turunlah Al Qur'an surat Al Qadr yang menerangkan tentang Lailatul Qadar dan menjadi keistimewaan dari umat Rasulullah Saw.
Lailatul Qadar atau malam yang lebih baik dari seribu bulan hanya
diperuntukkan bagi umat Nabi Muhammad Saw. Lailatul Qadar lantas
diabadikan dalam Al Qur'an surat Al Qadr. Turunnya surat Al Qadr
tersebut juga menghapus kesedihan dan kerisauan Rasulullah Saw atas
umur rata-rata umatnya yang tidak lebih panjang dari umat nabi yang
lain.
Menurut Riwayat Ibnu Abbas Ra,
suatu ketika malaikat Jibril menceritakan kepada Nabi Muhammad Saw kisah seorang laki-laki pada zaman Bani Israil yang memiliki catatan amal yang bagus. Laki-laki bernama Sama'un itu telah berjuang di jalan Allah terus menerus selama 1000 bulan atau lebih kurang 84 tahun. Jika pada malam hari, Sama'un itu rajin mengerjakan ibadah dengan tekun. Sedangkan pada siang hari dia berjuang melawan musuh yang merusak agamanya.
UMUR UMAT RASUL
Rasulullah Saw kemudian menceritakan kembali kesalehan Sama'un itu kepada para sahabat-sahabatnya. Mendengar kisah yang luar biasa itu, para sahabat sejenak lantas berkecih hati.
"Apa yang kalian pikirkan?" ucap Rasulullah.
"Ya Rasul, sebenarnya kami ingin melakukan amal ibadah dan perjuangan yang sama seperti laki-laki dari Bani Israil itu. Tetapi umur kami jarang yang panjang, rata-rata umur kami enam puluh atau tujuh puluh tahun," ujar seorang sahabat.
Di dalam hadits disebutkan oleh Rasulullah Saw bersabda, "Usia umatku sekitar enam puluh atau tujuh puluh tahun".
Ketika para sahabat sedang berpikir dan merenung, datanglah malaikat Jibril kepada Rasulullah Saw membawa wahyu dan kabar gembira kepada Rasulullah dan para sahabatnya.
Malaikat Jibril As berkata, "Allah SWT telah menurunkan kepadamu ya Rasulullah surat Al Qadr, di mana di dalamnya terdapat kabar gembira untukmu dan umatmu, di mana Allah menurunkan malam Lailatul Qadar, di mana orang yang beramal pada malam Lailatul Qadar mendapatkan pahala lebih baik dan lebih besar daripada seribu bulan. Maka, amal ibadah yang dikerjakan umatmu pada malam Lailatul Qadar lebih baik daripada seorang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil yang beribadah selama delapan puluh tahun".
SURAT AL QADR
Lalu, malaikat Jibril membacakan surat Al Qadr yang artinya, "Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur'an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar). Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan ruh dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar." Maka dengan turunnya wahyu tersebut yang penuh dengan kabar gembira, Rasulullah Saw dan para sahabatnya merasa senang dan gembira dengan adanya Lailatul Qadar.
Di dalam hadits dari Anas Ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Lailatul Qadar telah dikaruniakan kepada umat ini (umatku) yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya."
Asal Mula Malam Seribu Bulan
suatu ketika malaikat Jibril menceritakan kepada Nabi Muhammad Saw kisah seorang laki-laki pada zaman Bani Israil yang memiliki catatan amal yang bagus. Laki-laki bernama Sama'un itu telah berjuang di jalan Allah terus menerus selama 1000 bulan atau lebih kurang 84 tahun. Jika pada malam hari, Sama'un itu rajin mengerjakan ibadah dengan tekun. Sedangkan pada siang hari dia berjuang melawan musuh yang merusak agamanya.
UMUR UMAT RASUL
Rasulullah Saw kemudian menceritakan kembali kesalehan Sama'un itu kepada para sahabat-sahabatnya. Mendengar kisah yang luar biasa itu, para sahabat sejenak lantas berkecih hati.
"Apa yang kalian pikirkan?" ucap Rasulullah.
"Ya Rasul, sebenarnya kami ingin melakukan amal ibadah dan perjuangan yang sama seperti laki-laki dari Bani Israil itu. Tetapi umur kami jarang yang panjang, rata-rata umur kami enam puluh atau tujuh puluh tahun," ujar seorang sahabat.
Di dalam hadits disebutkan oleh Rasulullah Saw bersabda, "Usia umatku sekitar enam puluh atau tujuh puluh tahun".
Ketika para sahabat sedang berpikir dan merenung, datanglah malaikat Jibril kepada Rasulullah Saw membawa wahyu dan kabar gembira kepada Rasulullah dan para sahabatnya.
Malaikat Jibril As berkata, "Allah SWT telah menurunkan kepadamu ya Rasulullah surat Al Qadr, di mana di dalamnya terdapat kabar gembira untukmu dan umatmu, di mana Allah menurunkan malam Lailatul Qadar, di mana orang yang beramal pada malam Lailatul Qadar mendapatkan pahala lebih baik dan lebih besar daripada seribu bulan. Maka, amal ibadah yang dikerjakan umatmu pada malam Lailatul Qadar lebih baik daripada seorang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil yang beribadah selama delapan puluh tahun".
SURAT AL QADR
Lalu, malaikat Jibril membacakan surat Al Qadr yang artinya, "Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur'an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar). Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan ruh dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar." Maka dengan turunnya wahyu tersebut yang penuh dengan kabar gembira, Rasulullah Saw dan para sahabatnya merasa senang dan gembira dengan adanya Lailatul Qadar.
Di dalam hadits dari Anas Ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Lailatul Qadar telah dikaruniakan kepada umat ini (umatku) yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya."
Asal Mula Malam Seribu Bulan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar